Yayasan Raksa Bumi Kandangwesi, selanjutnya disingkat ‘Rabuka’, didirikan pada 2016 oleh 5 (lima) orang penggagas, yakni Saudara Kamal Bahtiar Mustopa, Dadang, Ayi Hadiyat, Rahman Karyadi dan Yoga Prayoga.

Adapun yang melatari berdirinya Yayasan Rabuka ini adalah adanya geliat dari para perantau/diaspora asal Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang memerlukan wadah berupa lembaga berbadan hukum Yayasan, guna ikut serta bersama stakeholders lain, dalam upaya membangun daerah muasalnya, yakni Garut bagian Selatan, atau yang secara administratif pada masa lalu, disebut sebagai wilayah ‘Kandangwesi’.

Nama ‘Raksa Bumi Kandangwesi’ sengaja dipilih berdasarkan usul dari Saudara Dadang, selaku salah satu pendiri, yang kini sudah berpulang ke pangkuan Ilahi. Menurutnya, ‘Raksa’ berarti memelihara, mengelola, memberi added value. Sementara ‘bumi’ berarti daerah dengan segala potensi yang terkandung di dalamnya. Karena itu, ‘Raksa Bumi Kandangwesi’ kurang lebih berarti ‘mengelola potensi yang terkandung di wilayah Kandangwesi guna kemajuan bagi banyak orang’.

Dengan ruang lingkup kerja sebagai Yayasan yang bergerak di bidang sosial, pendidikan dan lingkungan hidup, Rabuka terus berupaya menghadirkan beragam program yang muaranya berupa peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Adapun hal yang memungkinkan program-program tersebut bisa berjalan, sejauh ini, seperti pijakan awalnya, tiada lain selain kolaborasi yang diusung oleh para perantau/diaspora asal Kandangwesi, atau yang secara administratif, kini disebut sebagai Bungbulang. Orang-orang tersebutlah yang selama ini menjadi penopang Yayasan Rabuka dalam upaya menghadirkan kemajuan di daerahnya dalam kerangka Community Based Development.

Profil Lembaga